Network
LINTASSULBAR.COM - Sudah dua bulan gaji Tenaga kesehatan (Nakes), berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) belum dibayarkan. Para PPPK yang tidak digaji ini, rata-rata pengangkatan pada Tahun 2023 lalu, sementara PPPK yang baru terangkat pada Tahun 2024, ampra gajinya sudah diterima.
Hal tersebut, mengundang pertanyaan para Nakes PPPK angkatan Tahun 2023, sebab cara Pemerintah Daerah (Pemda) memperlakukan mereka dengan PPPK angkatan Tahun 2024 tidak sama. Sehingga, Pemerintah dinilai tidak adil, sementara beban kerja para PPPK tidak berbeda.
Baca Juga: Konsultasi Terkait Perekrutan PPPK, DPRD Sulbar Terima Kunjungan Kerja Komisi III DPRD Enrekang
"Kami heran karena ampra gaji kami yang PPPK Tahun 2023 belum diberikan, sementara yang baru terangkat sudah diberikan, jadi kami merasa tidak adil," ungkap salah seorang Nakes yang enggan disebutkan identitasnya.
Dijelaskan, sampai saat ini sudah terhitung dua bulan gaji mereka tidak dibayarkan. Sehingga, mereka merasa mendapatkan perlakuan tidak adil dari Pemerintah, terkait ampra gajinya yang saat ini belum ada kejelasan. Padahal, mestinya ampra gaji mereka di keluarkan bersama dengan PPPK angkatan Tahun 2024 ini.
"Kami sebagai PPPK angkatan 2023 merasa dianak tirikan, sebab hak kami tidak dibayarkan sementara kami punya keluarga yang dihidupi setiap sehari," katanya.
Ia mengatakan, perpanjangan SK PPPK yang terangkat pada Thun 2023 lalu, bersamaan dengan SK PPPK yang baru terangkat pada Thun 2024. Mestinya, ampra gaji juga bersamaan keluar, tetapi ironisnya sampai saat ini belum ada kejelasan.
"Sampai hari ini, kami belum mendapat informasi dari Pemerintah tentang kejelasan gaji kami kapan di bayarkan," terangnya.
Kondisi ini, sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa, dr. Ratna. Namun, sampai saat ini masih saja belum ada kejelasan terkait hak-hak mereka.
