Pembersihan Material Bencana Longsor Jalan Poros Tabang-Pana, Kadis PUPR Mamasa: Butuh Penambahan Alat

- 14 Mei 2024, 23:15 WIB
Pembersihan material longsor jalan Poros Tabang - Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) terkendala
Pembersihan material longsor jalan Poros Tabang - Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) terkendala /Foto / Istimewa /LINTASSULBAR

LINTASSULBAR.COM - Pembersihan material longsor jalan Poros Tabang - Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) terkendala. Bukan tanpa sebab, selain kekurangan alat berat, di lokasi longsor juga terdapat tebing setinggi kurang lebih 50-60 meter yang mengalami keretakan hingga sisi tebing sudah amblas sekitar lima meter.

Hal tersebut manjadi kendala, karena sangat beresiko apalagi kalau dilakukan pembersihan dari kaki tebing tersebut. Sehingga, terpaksa harus dilakukan pembersihan dari atas puncak tebing, demi keselamatan pekerja.

Baca Juga: Bencana Longsor Pana-Tabang, Kadis PUPR Mamasa: Sudah Sebulan Dilakukan Upaya Pembersihan

Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, Oktovianus Massuang setelah meininjau langsung lokasi longsor pada Selasa 14 Mei 2024.

Ia mengatakan, untuk mempercepat pembersihan material longsor yang menutup akses jalan. Tidak cukup jika hanya satu alat berat saja, namun karena keterbatasan maka tetap dimaksimalkan dengan ketentuan butuh waktu lama.

Baca Juga: Bencana Longsor Kepung Jalan Poros Pana-Tabang, Sudah Sebulan Warga di Mamasa Nyaris Terisolir

"Memang dibutuhkan penambahan alat berat, namun karena terbatas maka kita maksimalkan dulu yang ada, saya kira dalam dua minggu kita harap bisa selesai untuk ruas jalan Tabang - Pana," kata Oktovianus Massuang, Selasa 14 Mei 2024.

Oktovianus mengatakan, proses pembersihan membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu, maka dilakukan pembersihan ke arah Desa Saloan terlebih dahulu, dengan melalui jalan desa yang menghubungkan Dusun Tokka-Dusun Waka.

"Setelah selesai baru dikembali ke titik longsor di Tokka, Desa Salutambun, jadi memang butuh waktu lama," tandasnya.***

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah