Berikut Kisah Perjalan dan Karomah Imam Lapeo, Mampu Berkomunikasi Dengan Orang Mati

- 20 Maret 2024, 22:00 WIB
KH. Muhammad Tahir atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo, adalah seorang wali termasyhur di Tanah Mandar Sulawesi Barat
KH. Muhammad Tahir atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo, adalah seorang wali termasyhur di Tanah Mandar Sulawesi Barat /Foto/ Istimewa /LINTASSULBAR

Pernah juga suatu ketika, rombongan Habib Alwi beserta murid-muridnya dari Pambusuang datang ke kampong Laliko untuk menyebarkan agama islam, sempat mendapat kendala dari warga setempat dengan menembaki rombongan dengan senapan.

Melihat keadaan tersebut, Imam Lapeo pergi menghadapi mereka, seraya berkata: "Kalian telah melakukan perbuatan yang sia-sia dan konyol serta pengecut, menembaki Habib yang tak bersenjata, itu bukan perbuatan laki-laki sejati, jika ada yang berani hadapilah aku".

Lalu tampaklah seorang dari mereka yang berani menantang beliau, kemudian beliau berkata: "Silahkan tusuk saya dengan tombakmu itu sebanyak tujuh kali, selesai itu giliran saya menusukmu dengan tombak sebanyak tujuh kali pula".

Ternyata orang itu tidak kuasa melukai (karena bantuan Allah SWT), walau sudah berusaha sekuat tenaga hingga putus asa. Lalu tibalah giliran Imam Lapeo untuk menusuk sebanyak tujuh kali pula. Beliau memegang tombak itu dengan gagah berani, namun dalam hatinya tiada terbetik kecuali kematian dan tiada lagi kehidupan apabila benar-benar ia berkehendak menusuknya.

Di saat menatap orang itu, Iamam Lapeo menampakkan rasa kasih sayang dan menjatuhkan tombak itu dan memaafkannya. Dengan kekuasaan Allah, hati orang itu digerakkan bersama kelompoknya menyatakan tunduk, patuh dan menjadi pengikutnya.

Melihat hal itu, Habib Alwi meminta supaya Imam lapeo lah yang membina dan mengasuh masyarakat itu, mengeluarkan dari jurang kebodohan dan dari keterbelakangan kepada pelaksanaan syariat islam yang sebenar-benarnya. Habib Alwi memberikan isyarat,bahwa tempat ini menjadi tempat utama bagi beliau yang akan datang, Habib lalu merestui dan mendoakan.

K.H. Muhammad Tahir adalah ulama kharismatik di Tanah Mandar, lahir pada Tahun 1838 M. Beliau seorang imam di Desa Lapeo yang sederhana dan menyebarkan agama islam sampai ketanah Bugis.

Keluarga Imam Lapeo berakar dari sebuah kampung tua yang sejak dulu menjadi tanah kelahiran tokoh-tokoh di Tana Mandar. Kampung itu bernama Pambusuang. Seorang tokoh nasional yang pernah lahir di kampung ini adalah Almarhum Baharuddin Lopa (mantan Jaksa Agung RI).

Pambusuang saat ini, sudah menjadi kota Kecamatan Pambusuang dalam wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Ayahanda Imam Lapeo bernama H. Muhammad bin Abd. Karim bin Aba Talha. Ayahanda Imam Lapeo, mempunyai dua saudara yang dikenal dengan panggilan Kanne Paung dan Kanne Kina. Kanne Paung tidak memiliki keturunan sedangkan Kanne Kina kemudian mempunyai anak cucu yang berkembang di Pambusuang sebagai sepupu-sepupu Imam Lapeo.

Halaman:

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah