Forum PD Sektor Perkebunan Se-Sulbar 2024, Herdin Ismail Sampaikan Arah Pembangunan Perkebunan Sulbar 2025

- 11 Maret 2024, 21:36 WIB
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Herdin Ismail menyampaikan arah pembangunan perkebunan Sulbar tahun 2025
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Herdin Ismail menyampaikan arah pembangunan perkebunan Sulbar tahun 2025 /Foto/Humas Pemprov Sulbar /Wahyuandi

LINTASSULBAR.COM - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Herdin Ismail menyampaikan arah pembangunan perkebunan Sulbar tahun 2025, pada Forum Perangkat Daerah (PD) Tahun 2024 Sektor Perkebunan se-Sulbar di Grand Maleo Hotel & Convention Mamuju.

Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail mengatakan, arah pembangunan perkebunan Sulbar tahun 2025, difokuskan pada peningkatan produksi komoditas utama, seperti kakao, kopi, kelapa dan sawit melalui kegiatan perbenihan dan pengendalian hama penyakit.

Baca Juga: Pemprov Dukung Pembangunan Kantor BKN di Sulbar

Selain peningkatan produksi, lanjutnya, hal lain yang juga perlu menjadi perhatian adalah pertama, fenomena dampak perubahan iklim, yang jika tidak diantisipasi dengan baik, dapat merugikan kerugian ekonomis khususnya bagi para petani. Kedua, perkebunan berkelanjutan khsusnya pada komoditas sawit dan kakao.

"Pada tahun 2025, seluruh pekebun sawit sudah wajib untuk memiliki sertifikat ISPO (Indonesian Suistainabilty Palm Oil). Selain itu, saat ini dari Kementerian sedang dicanangkan program terkait STDB Kakao, yang kemungkinan besar kedepannya juga akan diarahkan pada sertifikasi kakao berkelanjutan," kata Herdin.

Kemudian, ketiga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Petani, khususnya mengenai teknik budidaya berkelanjutan.

Baca Juga: Hadiri Forum Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi, BPKPD Sulbar Komitmen Jalankan Instruksi Pimpinan

Lebih lanjut, Herdin juga mengatakan, sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan, terdapat beberapa isu strategis yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja di tahun 2025, yaitu pertama sinkronisasi antara target pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Kedua, management hilirisasi komoditas perkebunan yang diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor.

Ketiga, program mandiri benih yang diharapkan mampu menjamin ketersediaan benih di tingkat petani. Keempat, meningkatnya harga komoditas khususnya kakao, dapat dijadikan peluang untuk menumbuhkan kembali minat msayarakat dalam melakukan budidaya kakao.

Halaman:

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x