Tak Ada Guru, Sekolah di Mamasa Ditutup

- 15 April 2023, 01:30 WIB
SDN 005 Kallan, Desa Gandang Dewat, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, ditutp akibat tidak ada guru
SDN 005 Kallan, Desa Gandang Dewat, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, ditutp akibat tidak ada guru /Foto/ Jupran/


LintaSulbar, Mamasa - SDN 005 Kallan, Desa Gandang Dewata, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) dinilai mubazir. Sebab, Sekolah Dasar yang dibangun sejak tahun 2019 itu, kini tak lagi difungsikan.


Sebelumnya, sekolah tersebut berfungsi dengan baik, prose belajar mengajar berjalan sebagaimana mestinya.

Namun, tak berselang lama setelah dibangun pada Tahun 2019 lalu melalui anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, malah terbengkalai begitu saja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, minimnya tenaga pendidik di sekolah itu menyebabkan SDN 005 ditutup. Saat proses proses belajar mengajar masih lancar pun, hanya diisi dengan guru tenaga kontrak.

Baca Juga: Mutasi Jabatan di Lingkup Pemda Mamuju Tengah, 8 Kepala OPD Bergerser, Berikut Namanya

"Tenaga kontrak tidak masuk mengajar, karena informasi yang kami terima, mereka belum dibayarkan gajinya," kata salah seorang warga, Rahmat Sirua, Jumat 15 April 2023.

Sejak sekolah tersebut tidak beroperasi beberapa tahun lalu, sejumlah siswa yang ada di daerah tersebut, terpaksa tidak sekolah lantaran tidak adanya guru.

"Sungguh kasian anak-anak di dua kampung sudah lama tidak sekolah karena tidak ada gurunya," kata Rahmat Sirua.

Beberapa alasan sehingga sekolah tersebut tidak beroperasi kata Rahmat Sirua, diantaranya disebabkan kurangnya siswa dan juga tidak adanya guru PNS  yang mengajar di sekolah itu. Hanya mengandalkan tenaga kontrak.

"Sementara tenaga kontrak tidak masuk karena tidak digaji, jadi sekolah itu ditutup," katanya.

Dengan demikian, warga berharap pemerintah utamanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa tidak tutup mata terkait kondisi yang terjadi di wilayah tersebut. Sebab, jika tidak ada solusi, siswa di wilayah itu terancam putus sekolah.

Sementara, jarak tempuh anak-anak ke sekolah lain tidak dapat dijangkau. Sehingga, mereka hanya dapat pasrah dengan kondisi yang dialami.

Ironisnya, Kepala Sekolah yang bertugas di sekolah itu, mala mendirikan kelas jauh di Dusun Lisu, Desa Gandang Dewata. Meski masih satu desa, namun jaraknya sangat jauh.

Di tempat mendirikan kelas jauh, proses belajarnya dilaksanakan di rumah warga. Sementara, semua fasilitas yang ada di gedung sekolah dibawa ke rumah warga tersebut.

Saat berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Masih akan dilakukan upaya konfirmasi.***

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x