Rayakan Hari Raya Nyepi, Ratusan Umat Hindu di Mateng Gelar Upacara Tawur Kasanga dan Pembakaran Ogoh Ogoh

- 22 Maret 2023, 16:35 WIB
Upacara Tawur Agung Kasanga di Mamuju Tengah
Upacara Tawur Agung Kasanga di Mamuju Tengah /Hamsah/

LintSulbar Mamuju Tengah- Umat Hindu di Dusun Bumisari Desa Tangkau Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Pura Catur Parahyangan. Rabu (22/03/2023).

Ratusan Umat Hindu melakukan upacara yang disebut Tawur Agung Kasanga. Tawur Agung Kesanga berdasarkan Lontar Sang Hyang Aji Swamandala, merupakan upacara Butha Yadnya yang bertujuan untuk kesejahteraan alam dan lingkungan.

Tawur Agung Kesanga itu ialah untuk membersihkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit sesuai konsep Tri Hita Karana. Tujuan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga untuk mengusir keburukan dari lingkungan sekitar.

Upacara itu dilakukan sebagai bentuk korban suci kepada penguasa alam bawah dalam rangka aktualisasi untuk menetralkan unsur negatif alam selama satu tahun berlangsung agar mencari unsur positif alam menyambut Tahun Baru Saka 1945.

Hal ini diutarakan oleh Parisada Kecamatan Topoyo, Igusti made Mura Merta kepada laman ini siang tadi.

Dikatakan, makna pelaksanaan Tawur Agung ialah membayar atau mengembalikan sari-sari alam yang diambil manusia selama memenuhi kebutuhan hidup.

Sehingga lanjut dia, pengembalian dilakukan dengan upacara yang ditujukan kepada para Butha, dengan tujuan para Butha tidak mengganggu manusia.

Ia menjelaskan, setelah Tawur Agung Kesanga dilakukan, dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh yang berwujud Bhuta Kala (simbol kejahatan).

"ogoh-ogoh itu diarak keliling desa, kemudian dibakar," Tutur Imade.

"Ini sebagai makna untuk membakar segala kejahatan di muka bumi. Sehingga akan tercapai kehidupan yang harmonis yang sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana," Sambungnya.

Dikatakan, ogoh - ogoh tersebut ialah kreatifitasi anak mudah keliling desa sebagai simbol paralina atau peleburan dari unsur negatif alam/Butakala.

"Ogoh - ogoh dilakukan pada malam hari sebelum hari raya Nyepi," Ungkapnya.

Untuk diketahui, Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, kebersamaan atau persatuan dan kesatuan, toleransi, dan hari kedamaian bagi Umat Hindu.***

Editor: Hamsah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x