Soal Perundungan Siswi di SMP 3 Mamasa, Begini Penjelasan Pihak Sekolah, Ternyata Kejadiannya di Luar

- 26 Maret 2024, 00:43 WIB
Perundungan siswa yang terjadi di SMP Negeri 3 Mamasa, tepatnya di Buntu Tille, Desa Lembana Salulo, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) sudah ditangani pihak sekolah
Perundungan siswa yang terjadi di SMP Negeri 3 Mamasa, tepatnya di Buntu Tille, Desa Lembana Salulo, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) sudah ditangani pihak sekolah /Foto/ Istimewa /LINTASSULBAR

LINTASSULBAR.COM - Perundungan siswa yang terjadi di SMP Negeri 3 Mamasa, tepatnya di Buntu Tille, Desa Lembana Salulo, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) sudah ditangani pihak sekolah pada Senin 25 Maret 2024.

Sebelumnya, telah terjadi perundungan terhadap seorang siswi oleh lima orang rekannya saat pulang sekolah. Perisriwa ini sempat diabadaikan siswi lain hingga vidionya beredar luas dan viral di Media Sosial (Medsos).

Baca Juga: Viral di Medsos, Siswa di Mamasa Dirundung 5 Rekannya, Dijambak Rambutnya Hingga Ditendang

Dalam vidio berdurasi 0,32 detik, nampak empat orang siswi mengenakan seragam olah raga merah hitam, satu orang mengenakan seragam pramuka dilapisi dangan jaket membully rekan sekolahnya di tengah jalan sepulang sekolah. Peristiwa itu, terjadi pada Jumat 22 Maret 2024.

Atas kejadian tersbut, pihak sekolah melakukan upya mdiasi antara pelaku dan korban dihadiri kedua orang tua siswa, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Mamasa, Abdul Naris, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mamasa, Tombi dan TNI-Polri. Hal itu, dijelaskan Kepala Sekolah, Tombi saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin 25 Maret 2024.

Tombi mengatakan, setelah insiden tersebut pihaknya melakukan mediasi antara pelaku dan korban disaksikan langsung kedua orang tuanya. Hasilnya, diselesaikan secara kekeluargaan dan pelaku membuat surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan, disampaikan apabila dikemudian hari terjadi lagi hal serupa, maka akan diberiian sanksi oleh pihak sekolah. Tujuannya, agar menjadi efek jerah bagi pelaku perundungan terhadap rekannya sendiri.

"Kami sudah lakukan mediasi dan pelaku telah membuat suarat pernyataan tidak akan memgulangi lagi," kata Tombi.

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi di luar bukan di area sekolah. Meski demikian, pihak sekolah tetap bertanggung jawab akan hal tersebut.

Halaman:

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x