Network
LINTASSULBAR.COM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Oktovianus Massuang angkat bicara soal jalan poros Burana, Pangadaran dan Baruru yang menjadi keluh kesah warga. Sebab, sejauh ini belum ada perhatian oleh Pemerintah Daerah (Pemda) walau sedikitpun untuk perbaikan jalan penghubung tiga desa di Kecamatan Tabulahan itu.
Sebelumnya diberitakan, jalan Poros Desa Burana, Desa Pangadaran, Kecamatan Tabulahan dan Desa Baruru, Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) masih dalam kondisi memprihatinkan. Jalan penghubung tiga desa ini, sudah puluhan tahun belum pernah tersentuh pembangunan, luput dari perhatian Pemerintah.
Kondisi ini, mendapat sorotan dari masyarakat, mereka menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa, tidak adil dalam membangun daerah yang mestinya dilakukan secara merata.
Tetapi kenyataanya, hingga Kabupaten Mamasa memasuki 22 Tahun, baru-baru ini diperingati tepat pada 11 Maret 2024, akses jalan penghubung di tiga desa ini tak kunjung diperhatikan.
Hal tersebut disampaikan salah seorang Aktivis Pitu Ulunna Salu (P.U.S), Mas Untung. Ia mengatakan, Pemda Mamasa dalam merencankaan program pembangunan tidak berlaku adil dan merata bagi semua masyarakat. Sebab, samapi saat ini masih ada saja daerah yang tidak tersentuh pembangunan, contohnya, Burana - Pangandaran - Baruru.
Baca Juga: PUPR Pemprov Sulbar Bangun Sinergi Tingkatkan Kinerja Hasil Kegiatan DBH Sawit dan DAK Bidang Jalan
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamasa, Oktovianus Massuang mengatakan, dalam dua tahun terakhir Pemda pernah melakukan pemberisihan dari Kelurahan Lakahang menuju Burana, tetapi itu hanya sekedar pembersihan.
Namun, hal tersebut tidak lagi dilaksanakan dikarenakan Pemda keterbatasan anggaran beberapa tahun belakangan. Sehingga, tidak ada anggaran untuk pembersihan.
