Network
LINTASSULBAR.COM - Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa, turut berpartisipasi pada kegiatan Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) yang secara serentak dilaksanakan oleh seluruh Kantor Pertanahan se-Indonesia dengan Tema "Bersinergi Mewujudkan Cita-cita Reforma Agraria dalam Upaya Mengurangi Ketimpangan Pemilikan Tanah Serta Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat".
Pada kegitan GSRA ini, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa, Muhammad Ridwan, bersama Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa, melaksanakan
kegiatan deklarasi bertempat di Aula Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kegiatan ini, dihadiri secara langsung oleh OPD terkait, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa yang diwakili oleh Kabid Penataan Ruang, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mamasa yang diwakili oleh Kabid Perindustrian, Kepala Dinas Pertanian yang diwakili oleh Kabid Pangan serta kelompok masyarakat binaan Reforma Agraria Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa dari Desa Taupe.
Kegiatan ini ditandai dengan pengucapann deklarasi bersama bahwa "Kami berkomitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan cita-cita Reforma Agraria untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Reforma Agraria".
Selain itu, juga ditandai dengan penggabungan
Puzzle sebagai symbol "Sinergi dan Kolaborasi".
Melalui Kegiatan GSRA ini, diharapkan terbentuk informasi dan narasi yang utuh mengenai Reforma Agraria, sehingga dapat mendorong potensi usaha kegiatan penataan akses
di Kabupaten Mamasa.
Tak hahya itu, diharapkan terwujud sinergi tugas dan fungsi para pihak untuk kelancaran kegiatan Reforma Agraria yang akan berdampak pada neninakatan nilai tambah ekonomi masyarakat melalui kegiatan tersebut.
Kepala Kantor BPN Kabupaten Mamasa, Muhammad Ridwan menjelaskan, reforma agraria adalah upaya untuk menata kembali distribusi kepemilikan dan penggunaan tanah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan, di beberapa wilayah Kabupaten Mamasa, pihaknya telah melakukan legalisasi aset. Reforma agraria berfokus pada memfasilitasi aset masyarakat, agar tanah dan sertifikat yang dimiliki dapat lebih bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
