Network
LINTASSULBAR.COM - Setelah berhasil mempertahankan posisi unsur pimpinan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mamasa, David Bamba Layuk dipastikan bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) mendatang. Keinginan David untuk maju di Pilkada Mamasa nampak cerah, setelah memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) baru-baru ini.
David Bamba Layuk, merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai HANURA Kabupaten Mamasa, keberhasilannya dalam memimpin partai tentu tidak diragukan lagi. Betapa tidak, pada Pemilu 2019 lalu David berhasil membawa Partai Hanura menduduki peringkat kedu di DPRD Mamasa, di Pemilu Tahun 2024 masih mempertahankan posisi tiga besar.
Baca Juga: Kilau Pin Emas Tetap Bersinar, Menuju Dua Periode DPRD Mamasa, Ini Profil Muhammad Sapri
Sehingga, keingininannya maju di Pilkada Mamasa tidak terbendung lagi, David paham betul situasi politik di Kabupaten Mamasa. Terbukti, di Pemilu yang berlangsung pada 14 Februari lalu, ia meraih suara tertinggi di internal Partai Hanura dengan siginifikan. David bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Mamasa satu, meliputi lima kecamatan diantaranya, Kecamatan Mamasa, Tawalian, Balla, Sesena Padang dan Tandukkaluak.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mamasa, David Bamba Layuk mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan konsolidasi persiapan maju dalam Pilkada. Disamping melihat survey dan juga pergerakan politik ke depannya.
"Intinya kita maju, kita sudah lihat hasil Pemilu baru-baru ini, jadi tentu sudah bisa menjadi pertimbangan," kata David Bamba Layuk, Rabu 6 Maret 2024.
Di DPRD kata David, banyak hal yang mesti dilakukan untuk kepentingan masyarakat secara umum tetapi kewenangan terbatas. Sehingga, untuk lebih maksimal membantu masyarakat dan daerah Kabupaten Mamasa secara umum dirinya akan maju dan bertarung di Pilkada Mamasa.
David menuturkan, ada banyak persoalan yang mesti dibenahi untuk kemajuan Mamasa ke depan. Sebab, ia menilai Kabupaten Mamasa saat ini terpuruk hingga jauh dari harapan masyarakat, tidak sesuai dengan hakikat perjuangan terbentuknya Kabupaten Mamasa.
Ia menjelaskan, beberapa persoalan yang dimaksud ialah keterpurukan ekonomi, banyaknya pengangguran, kurangnya infrastruktur yang mendukung pemerintahan seperti infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan air minum.
