Network
LintasSulbar.com - Beberapa pekan terakhir, sejumlah petani jangka pendek berupa sayuran di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluh dengan minimnya pembeli. Sehingga, petani sayur memilih tidak melakukan panen walaupun sudah masuk masa panennya.
Hal tersebut, disebabkan masyarakat di Kabupaten Mamasa lebih memilih untuk membeli sayur berasal dari luar daerah, ketimbang sayur lokal. Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk memberikan solusi bagi masyarakat utamanya petani lokal.
Beberapa petani yang ada di wilayah Kabupaten Mamasa, terpaksa dibiarkan membusuk. Sebab, tidak adanya pembeli meskipun sudah dijual jauh lebih murah dibandingkan sayur yang dari luar daerah.
Baca Juga: Petani Sayur di Mamasa Mengeluh, Hasil Panen Membusuk Nyaris Tak Layak Jual, Kurang Pembeli
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Industri, UKM dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Mamasa, Kain Lotong Sembe mengatakan, untuk di Mamasa peminat sayur kangkung memang sangat kurang.
Dengan demikian, masyarakat masih memilih sayur yang datang dari luar daerah Mamasa. Sebab, kebutuhan sayur kangkung masyarakat relatif lebih sedikit. Sementara, produksi sayur kangkung di Kabupaten Mamasa secara umum terbilang banyak.
"Memang harus diberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengutamakan membeli sayur lokal," kata Kain Lotong Sembe, Minggu 26 November 2023.
