Pemprov Sulbar Gelar Simulasi Tanggap Bencana, Bujaeramy Hassan: Harus Kita Dukung Menjadi Kebiasaan

- 21 November 2023, 14:10 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan simulasi tanggap bencana gempa bumi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan simulasi tanggap bencana gempa bumi /Foto/Humas Pemprov Sulbar /Wahyuandi

 

LintasSulbar.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan simulasi tanggap bencana gempa bumi. Dalam simulasi itu, dibunyikan sirene di kantor Satpol PP dan Damkar Sulbar, Selasa 21 November 2023.

Pembunyian sirene itu, merupakan simulasi saat terjadinya bencana alam gempa bumi yang dilaksanakan Pemprov Sulbar di Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar. Simulasi, bertujuan memberitahukan cara penyelamatan saat terjadinya gempa bumi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sulbar.

Simulasi tersebut, dokoordinir langsung oleh Pj. Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh. Sebanyak tiga Titik Kumpul Akhir (TKA) disiapkan di sekitar Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar.

Baca Juga: Pj Gubernur dan Bupati Siap Dukung BNPB Perkuat Penanggulangan Bencana di Sulbar

Dalam simulasi tersebut, salah seorang ASN Satpol PP yang diibaratkan sebagai korban, digotong keluar oleh Tim dari BPBD yang menyisir setiap ruangan untuk mencari korban yang terjebak dan segera dimasukkan ke dalam ambulance, untuk mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.

Sedangkan ASN lainnya, berkumpul di Titik Kumpula Sementara (TKS) yang berada di halaman kantor, sebelum menuju TKA di area parkir Lapangan Merah Putih.

Perwakilan BPBD Sulbar yang hadir di TKS, bersama Kasatpol PP dan Damkar Sulbar, kemudian memberi arahan terkait bencana gempa, langkah-langkah penyelamatan dan apa saja yang mesti diperhatikan saat terjadi gempa.

Simulasi bencana alam adalah hal yang penting, karena dengan simulasi dapat mengetahui cara penanganan menyelamatan diri sendiri dan menyelamatkan orang terdekat. Dan yang tidak boleh dilupakan saat terjadi bencana adalah jangan panik, karena dengan rasa panik membuat orang kehilangan akal sehat sehingga dapat melukai diri sendiri seperti nekad lompat dari gedung yang tinggi.

Sementara Kasatpol PP dan Damkar Sulbar, Bujaeramy Hassan mengatakan, simulasi itu harus terus menerus dilakukan agar terbentuk semacam pola pembiasan dan lama kelamaan akan menjadi kebiasan.

Jika sudah menjadi kebiasaan, lanjutnya, maka ketika mengalami bencana gempa bumi yang nyata, refleks kita cenderung akan mempraktekkan kebiasan yang telah terbangun dari simulasi yang rutin dilaksanakan sehingga bisa meminimalisir kepanikan yang berlebihan.

"Pengalaman menunjukkan bahwa kepanikan yang berlebihan justru menjadi penyebab petaka. Pergerakan yang tidak terkendali itu timbul karena kepanikan yang berlebihan, padahal semestinya disaat-saat genting seperti saat kita mengalami bencana itulah kita harus bisa berfikir dengan baik untuk menyelamatkan diri," pungkasnya.***

Editor: Wahyuandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah