Network
LintaSulbat, Mamuju- Untuk menekan laju angka Stunting di wilayah Sulawesi Barat, Penjabat Gubernur, Zudan Arif Fakhrulloh membentuk Satuan Tugas (Satgas) di sejumlah kecamatan di Sulawesi Barat (Sulbar). Satgas tersebut, akan difokuskan dalam penanganan kasus stunting.
Langkah tersebut, sebagai bentuk percepatan penanganan Stunting. Sebab, Sulawesi Barat merupakan provinsi tertinggi kedua angka stunting di Indonesia.
Penjabat Gubernur, Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan, untuk menurunkan angka stunting yang terbilang tinggi di Sulawesi Barat, akan dilakukan kontrol terhadap keluarga sasaran secara rutin di berbagai daerah.
Setelah dilakukan penanganan kata Zudan Arif Fakhrulloh, tidak dilepas begitu saja tetapi terus dilakukan pemantauan, progresnya dapat diukur di triwulan pertama sejak dilakukan intervensi.
Baca Juga: Profil Zudan Arif Fakrulloh PJ Gubernur Sulbar, Dia Ahli Hukum Administrasi Negara
Sulawesi Barat telah memiliki data stunting yang dikelola Dinas Kesehatan provinsi, selanjutnya akan dilakukan intervensi melalui program Satgas di masing-masing kecamatan.
Selain itu, pihaknya akan mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan OPD di enam kabupaten, untuk bersama-sama menangani masing-masing satu kecamatan se - Sulawesi Barat.
"Langkah ini dilakukan agar percepatan penanganan dapat membuahkan hasil yang maksimal," kata Zudan Arif Fakhrulloh, Rabu 17 Mei 2023.
PJBaca Juga: Menggunakan Pesawat Wings Air, Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Mendarat di Mumuju
Dengan harapan, kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten salam melakukan intervensi, dapat menurunkan angka stunting di wilayah Sulawesi Barat. Sehingga, Sulawesi Barat menjauh dari angka kecil stunting di Indonesia.
Baca Juga: Pamit Sebagai Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik, Saya Tetap Perhatikan Sulbar
Selain stunting, PJ. Gubernur Sulawesi Barat, Zudan Arif Fakhrulloh juga akan melakukan intervensi terhadap beberapa persoalan prioritas lainnya, seperti angka kemiskinan, anak putus sekolah dan mencegah pernikahan usia dini.***
