Dana BOS Diduga Disalahgunakan, Siswa SDN 008 Penanian Mamasa Semester Tanpa Lembar Soal

3 Desember 2023, 18:25 WIB
Kondisi ruang kelas SDN 008 Penanian /Foto/Samuel Mesakaraeng/LintasSulbar.com

LintasSulbar.com - Siswa SDN 008 Penanian, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) harus menerima kenyataan melaksanakan ujian Semester ganjil tanpa lembar soal. Guru-guru di sekolah tersebut, terpaksa memberikan soal kepada para siswa dengan cara manual, atau menggunakan papan tulis, layaknya belajar hari-hari.

Hal tersebut, disebabkan tidak adanya dana yang diberikan kepada guru kelas untuk menggandakan soal ujian semester. Sementara, berdasarkan informasi yang diperoleh, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tersebut sebesar Rp. 29.700.000 telah cair.

Kondisi ini, menjadi keluh kesah bagi sejumlah guru-guru yang berada di Sekolah tersebut. Mereka menilai penggunaan Dana BOS di sekolahnya dikelola tidak secara transparan.

Baca Juga: Sisir Sekolah-sekolah Tingkat SMA Sederajat, PPK Kecamatan Mambi Sosialisasi Partisipasi Pemilih Pemula

Keluhan tersebut, disampaikan salah seorang guru kelas SDN 008 Penanian bernama Arruan Litak, ketiak dikonfirmasi via telpon genggamnya, Minggu 3 Desember 2023.

Arruan Litak menjelaskan, sehari sebelum pelaksanaan ujian Semester ia didatangi oleh bendahara sekolah bernama Markus. Kepada Arruan Litak, Markus memberikan uang untuk penggandaan soal, namun ketika itu sudah menjelang sore, sehingga tidak ada lagi waktu untuk melakukan penggandaan soal ujian semester.

"Datang di rumah tapi sore sekalimi, jadi saya sampaikan kenapa baru sekarang, saya ini bukan robot waktu sudah sempit ini," kata Arruan Litak.

Ia mengatakan, Dana BOS SDN 008 Penanian sebenarnya sudah lama ada, tetapi entah kenapa sehari sebelum pelaksanaan semester baru disampaikan ke guru-guru. “Sebenarnya pak dana BOS itu saya dengar sudah lama cair tapi kita tidak tahu diapakan," tuturnya.

Karena dana BOS tak dialokasikan, kata Arruan Litak, maka berdampak permasalahan seperti ketiadaan data atau papan dapodik, buku yang berantakan di sana-sini karena tidak ada rak buku, plafon yang rusak, hingga pintu sekolah yang tidak terkunci.

Ia lanjut menuturkan bahwa salah satu komponen yang dibiayai dari dana BOS adalah pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, namun semua itu jauh dari perhatian Kepala sekolah. Bahkan untuk kegiatan semester siswa-siswi saja, soal ujian terpaksa dituliskan di papan tulis karena tidak ada biaya untuk mengetik dan penggandaan soal-soal.

Baca Juga: Potret Buruk Pembangunan Infrastruktur Jalan di Mamasa, Laksana Sungai di Musim Hujan

"Soal-soal semester saja pak terpaksa kami tulis dipapan tulis .Sebenarnya kami sudah menulis soal-soal semester untuk siswa namun karena tidak ada tenaga adminstrasi yang mengetik soal dan juga menggandakan soal," tambahnya.

Kondisi SDN 008 Penanian itu tak dibantah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Balla, Daniel. Daniel menjelaskan, telah dua tahun ia memperhatikan kepemimpinan Kepala Sekolah SDN 008 Penanian, hingga akhirnya ia berkunjung langsung ke sekolah dan melihat kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan

"Saya sudah memantau kepemimpinan Kepala Sekolah SDN 008 Penanian selama ini, dan karena tidak ada perubahan makan saya langsung mengunjungi sekolah dan menemukan sekolah semakin memprihatinkan," akunya.

Sementara itu Markus, yang menjabat selaku bendahara SDN 008 Penanian membenarkan bahwa dana BOS telah masuk ke rekeningnya, namun belum dapat digunakan seluruhnya dikarenakan belum ada perintah dari kepala sekolah.

“Memang dana bos telah masuk ke rekening tapi kami belum gunakan seluruhnya karena belum ada rapat dengan kepala sekolah dan guru-guru,” tuturnya.

Markus yang telah dua tahun berturut-turut menjabat sebagai bendahara di SD 008 itu menjelaskan bahwa memang dana bos telah cair beberapa waktu yang lalu, namun dana bos baru dapat digunakan jika sudah melaksanakan rapat Bersama dengan guru-guru.

Markus juga menambahkan, beberapa kegiatan telah dibiayai seperti kegiatan pramuka dan lain-lain namun sisanya baru akan digunakan setelah dilakukan rapat Bersama guru-guru.***

Editor: Samuel Mesakaraeng

Tags

Terkini

Terpopuler