Cerita Mistik di Balik Keindahan Sarambu Sambabo di Kecamatan Bambang Mamasa

24 November 2023, 22:16 WIB
Keindahan saranbu sambabo di Kecamatan Bambang /Foto/Medsos /LintasSulbar.com

Keindahan setiap objek wisata air terjun memang selalu mampu menghipnotis siapapun pengunjungnya. Derasnya aliran air yang jernih nan indah dikelilingi pepohonan besar yang asri serta menenangkan, menjadi alasan banyak orang sengaja mendatangi air terjun.

Selain menjadi objek wisata, ada beberapa orang yang menganggap air terjun sebagai tempat keramat, lantaran memiliki cerita misteri atau legenda mistis di baliknya. Salah satunya air terjun Sambabo. Air terjun Sambabo terletak di Desa Ulumambi Barat, Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Air terjun ini sudah sejak lama menjadi wisata primadona di Sulawesi Barat khusunya, sebab Sambabo satu-satunya air terjun tertinggi di Pulau Sulawesi. Menurut riset yang pernah dilakukan Kementerian Pariwisata, air terjun indah itu bertingkat tiga dengan ketinggian kurang lebih 300 M.

Baca Juga: Sarambu Malute, Keindahan Alam Mamasa yang Eksotis, Bak Surga di Tengah Belantara

Keindahannya menjadi incaran wisatawan, baik wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara. Karenanya, hampir setiap pekan masyarakat dari berbagai daerah datang mengunjungi tempat yang indah itu, sekedar untuk berfoto bersama teman dan keluarga.

Terletak di ketinggian kurang lebih 500 meter di atas permukaan air laut, keindahan air terjun Sambabo, tidak seperti kebanyakan air terjun, sebab ternyata, selain Indah, juga menyimpan cerita mitos dan legenda sejak ratusan tahun.

Mitos Sarambu Sambabo di Kecamatan Mambi

Ari terjun sambabo

Cerita mistis itu terus hidup di benak masyarakat setempat hingga saat ini. Sa'hambulu (burung raksasa) menjadi cerita mistik yang berkembang di masyarakat sekitar, sejak dahulu hingga kini.

Konon, Sa'hambulu itu keluar dari sarangnya di waktu-waktu tertentu. Biasanya di waktu bulan purnama. Sa'hambulu terbang jauh hingga ke laut lepas hanya untuk mencari makan.

Sa'hambulu adalah burung yang hidup menyendiri, di dalam gua batu. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Sa'hambulu ke luar dari sarangnya saat tengah malam, ketika orang sedang tidur lelap.

Saat burung itu ke luar, biasanya diikuti dengan suara gemuruh bagaikan guntur. Hanya orang tertentu yang dapat mendengar suara gemuruh dari Sa'hambulu itu.

Baca Juga: Terletak di Ketinggian 600-2000 MDPL, Inilah Rekomendasi Tempat Wisata di Mamasa

Pampa, warga Desa Ulumambi Barat menceritakan, konon saat Sa'hambulu ke luar dari sarangnya, maka itu suatu pertanda akan ada hal dahsyat yang akan terjadi di sekitar wilayah itu.

Kejadian itu bisa berupa keberuntungan dan bisa sebaliknya, yaitu mendatangkan malapetaka. Malapetaka yang terjadi biasanya bersumber dari alam ataupun berbentuk konflik sosial di kalangan masyarakat.

Kata Pampa, saat Sa'hambulu itu ke luar dengan isyarat kebaikan, maka hasil pertanian warga akan melimpah ruah, ternak berkembang pesat dan masyarakat akan dijauhkan dari wabah penyakit dan bencana alam.

Sebaliknya, saat Sa'hambulu ke luar dengan isyarat malapetaka, maka  akan terjadi bencana atau musibah yang hebat disekitar wilayah itu," kata Pampa, dikutip dari JournalInvestigasi.com.

Misalnya lanjut dia, pada sekitar tahun 1984 terjadi longsor dahsyat di Buntu Tille ( saat ini dikenal sebagai daerah perbatasan Desa Masoso dan Desa Salutabang), dan menimbulkan guncangan besar seperti gempa bumi.

Dampak dari longsor itu menyebabkan banjir bandang yang akhirnya menyapu bersih areal sawah, perkebunan, dan perkampungan di sepanjang hilir sungai. Hal tersebut terjadi setelah salah seorang warga mendengar gemuruh suara Sa'hambulu, pada malam, sebelum terjadinya bencana pada dini hari itu.

Konon, saat itu Sa'hambulu terbang menyusuri sungai menuju ke laut, maka beberapa titik lokasi hutan di pinggir sungai yang dilalui oleh burung raksasa itu terjadi kebakaran. Cerita mistik berbeda dituturkan oleh Timbam, yang juga warga Ulumambi.

Katanya, Sa'hambulu telah turun-temurun diceritakan oleh orang tua yang hidup dimasa itu, bahwa pernah terjadi seekor kerbau terjatuh dari hulu air terjun. Namun yang menjadi misterius karena kerbau tersebut hilang tanpa jejak, sehingga ada yang mengaitkan keanehan itu dengan keberadaan burung Sa'hambulu yang mendiami air terjun Sambabo.

Ada pula kejadian aneh kainnya, menurut dia, bahwa pernah di zaman dahulu, warga datang untuk mandi  di kolam air terjun Sambabo, namun tiba-tiba dari hulu air terjun itu berjatuhan pecahan batu. 

Saking banyaknya, pecahan dan bongkahan batu yang jatuh dari atas bagaikan air, menyebabkan pengunjung yang ada di sekitar air terjun, berlarian meninggalkan tempat itu. Kata Timbam, hal tersebut terjadi karena penghuni air terjun yakni Sa'hambulu murka kepada orang yang datang pada saat itu.

Menurut cerita kata Timbam, kemarahan penghuni air terjun Sambabo, bisa dikarenakan adanya tutur kata yang kurang baik yang membuat penghuninya menjadi marah.

"Kadang pula karena warga yang menebang pohon sembarangan," tuturnya.***

Editor: Samuel Mesakaraeng

Tags

Terkini

Terpopuler