KAM Sebut Pj. Bupati Mamasa Disetir DPRD PDIP, Tambrin: Saya Sudah Curiga Dari Awal

28 Oktober 2023, 21:29 WIB
Aktivis Mamasa, Tambrin Menyebut Pj. Bupati Mamasa Disetir DPRD PDIP /Foto/ Istimewa /

LintasSulbar.com - Koalisi Aktivis Mamasa (KAM), angkat bicara terkait persoalan yang melibatkan Anak Pj. Bupati Mamasa dan dua anggota DPRD dari Partai PDIP. Ketiganya menjadi sorotan, usai meminta proyek kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli.

Bahkan informasinya, di tangah pembicaraan yang berlangsung di Rumah Dinas Pj. Bupati Mamasa, diduga anak Pj. Bupati yakni Dandi melontarkan kata kotor kepada Kadis Pendidikan, Rusli, hingga viral di media sosial.

Hal itu bermula, saat dua anggota DPRD, yakni Yohanis Karatong dan Andika mendesak Rusli untuk diberikan proyek pada Dinas Pendidikan. Namun, Rusli menjelaskan kepada kedua anggota DPRD dan anak Pj. Bupati bahwa segala kegiatan pada Dinas Pendidikan sudah berjalan sesuai dengan kontrak.

Baca Juga: Aktivis HMI Cabang Mamasa Kecam Sikap Arogansi Anak Pj Bupati Mamasa

Tak terima penjelasan dari Kadis, Yohanis Karatong terus mendesak Rusli agar memberikan jatah proyek kepada Pj. Bupati. Bahkan, secara gamlang Yohanis Karatong menyamapikan bahwa Yakub F Solon tidak akan menjadi Pj. Bupati tanpa kerja keras dan perjuangan PDIP.

Meski begitu, Rusli tetap tidak memberikan ruang denga alasan semua pekerjaan pada Dinas Pendidikan sudah berjalan  sesuai kontrak. Ketika itulah, Dandi tiba-tiba berdiri dan melontarkan kata kotor kepada Rusli, sembari meninggalkan tempat duduknya menuju ke kamarnya.

Baca Juga: Sebut Ada Proyek Siluman di Diknas, Anggota DPRD Mamasa Fraksi PDIP Minta Jatah Proyek

Ironisnya, dua anggota DPRD yang berada di Rumah Dinas Pj. Bupati itu, tidak menyelesaikan persoalan, melainkan membiarkan berlalu begitu saja.

"Memang saya dibentak dengan kata-kata kotor, di situ ada pak Yohanis Karatong dan Andika dari PDIP," kata Rusli saat dikonfirmasi via WhatsAp.

Pj. Bupati Dimanfaatkan Oknum DPRD PDIP

Menyikapi hal tersebut, Koordinator KAM, Tambrin memberikan komentar pedas. Kepada laman ini, ia mengecam tindakan yang dilakukan oleh anak Pj. Bupati Mamasa dan juga dua anggota DPRD PDIP.

Ia mengatakan, sejak awal KAM sudah menolak keras Yakub F Solon sebagai Pj. Bupati Mamasa, dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, karena berafiliasi dengan Partai Politik (Parpol), tak lain adalah PDIP.

Ia mengatakan, dugaan sebelumnya terhadap Pj. Bupati Mamasa sudah terbukti hari ini. Ditandai dengan adanya dua anggota DPRD asal PDIP yang mencoba mengintervensi Kepala Dinas Pendidikan di Rumah Dinas Pj. Bupati dengan meminta proyek.

Baca Juga: Anak Pj Bupati Mamasa Bantah Minta Jatah Proyek & Bentak Kadis Pendidikan dengan Kata Kotor

Parahnya lagi, karena bukan diminta baik-baik tetapi secara arogan. Hingga anak Pj. Bupati yang juga merupakan Calon Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Paratai PDIP diduga mengeluarkan kata-kata yang tak seronok kepada pejabat Eselon II.

"Saya kan dari awal menolak Pj. Bupati karena memang berafilasi dengan Parpol. Nah, hal-hal beginilah yang kita takutkan jangan sampai jabatan itu di mamafaakan orang-orang yang punya kepentingan politik 2024," kata Tambrin, Sabtu 28 Oktober 2023.

Ia mengatakan, termasuk anak Pj. Bupati Mamasa yang seenaknya mengeluarkan kata-kata kotor di hadapan pejabat Eselon II. Sementara, tidak paham aturan dan mekanisme, serta alur mainnya pembahasanndi  DPRD.

"Sudah terbukti bahwa Pj. Bupati Mamasa dibekingi oleh Parpol, ialah PDIP," tandasnya.

Anak Pj. Bupati Mamasa Bantah Lontarkan Kata Kotor

Anak Pj. Bupati Mamasa, Dandi F. Solon, akhirnya angkat bicara usai dirinya viral diduga meminta jatah proyek dan membentak Kepala Dinas Pendidikan dengan kata kotor.

Dandi mengatakan, ia tak pernah meminta jatah proyek seperti yang dituduhkan. Dia bahkan mengaku tak tahu soal proyek. Apalagi di unjung masa karir ayahnya, tentu tak ingin berbuat yang tidak semestinya.

"Sejak kuliah S1 sampai S2, saya tidak pernah terlibat proyek secara langsung, maupun sebagai direktur CV," ungkap Dandi, kepada sejumlah awak media, di salah satu warung lesehan di sekitar TMP Mamasa, Sabtu 28 Oktober 2023, petang tadi.

Dandi juga membantah dirinya membentak Kadis Pendidikan dengan kata kotor. Pada saat kejadian itu, ia hanya lewat dan tak sengaja mendengar pembicaraan tamu yang ada di depan kamarnya. Ia sontak berbicara, tetapi tidak mengucapkan kata kotor.

"Jangankan bicara kotor, minta proyek saja saya tidak berani. Jadi statement itu tidak benar," ucap Dandi membantah.

Bahkan lanjut Dandi, kejadian yang tengah viral saat ini, tidak terjadi di malam hari melainkan di siang hari.

"Kejadiannya siang, bukan malam. Saya lupa jam berapa," lanjutnya.

Yang diakui Dandi, saat ini ia maju sebagai bakal calon legislatif DPRD Sulbar 1 Kabupaten Mamasa melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Yohanis Karatong Panggil Kadis Pendidikan

Sementara itu, Legislator PDI Perjuangan, Yohanis Karatong memberikan klarifikasi terkait apa yang terjadi saat memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan ke Rumah Dinas Pj. Bupati Mamasa.

Ia mengatakan, dirinya bermaksud menemui Kadis tersebut, untuk mempertanyakan anggaran di Dinas Pendidikan yang tiba-tiba muncul setelah pembahasan Anggaran Perubahan APBD Mamasa 2023.

"Saya tanya, jadi bagaimana ini prosesnya anggaran kegiatan yang masuk setelah perubahan anggaran yang kami tidak tahu??," tuturnya.

Lalu Kadis Pendidikan menjawab itu sudah berjalan setelah perubahan anggaran.

Dirinya menjelaskan bahwa pembahasan perubahan anggaran selesai pada 31 September 2023. Kemudian proses asistensi ke provinsi memakan waktu sekitar 10 hari. Ia kemudian mempertanyakan mengapa ada kegiatan yang dijalankan sebelum proses asistensi selesai dilakukan.

"Rusli bilang bahwa yang jelas sudah punya SPKnya, pak Moris yang menjawab bahwa sudah terbit tanggal 10 Oktober dan ini barang sudah dibagi habis," jelas Yohanis, mengulang jawaban pihak dinas pendidikan.

Yohanis lalu bertanya, bahwa apakah hasil pembahasan sudah disampaikan kepada Pj. Bupati Mamasa. Namun jawaban yang diberikan Kadis Pendidikan bahwa tidak ada aturan harus menyampaikan hal itu kepada Pj. Bupati.

Yohanis mengaku bertanya lagi apakah hal itu dilaporkan ke bupati lama. Dan dijawab oleh Kadis Pendidikan bahwa itu dilaporkan oleh kepala bidang, bukan dirinya (Kadis Pendidikan, red).

"Langsung saya bilang, kalau begitu sudah selesai masalahnya. Hanya saja, saya sebagai anggota dewan akan permasalahkan ini, kenapa ada anggaran siluman masuk. Tanpa dibahas diperubahan anggaran, tiba-tiba dia nongol disitu kurang lebih 10 miliar. Begitu kronologisnya dinda," lanjutnya menjelaskan saat diwawancara via telepon.

Yohanis kemudian menuturkan bahwa memang tidak ada kewajiban melaporkan perihal kegiatan yang dikelola dinas tersebut kepada Pj. Bupati. Namun secara etika, itu sama saja pandang enteng Pj Bupati Mamasa.

Pembicaraan itu lalu didengar oleh anak Pj. Bupati Mamasa, Dandi F. Solon. Kata Yohanis, saat itu pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan Mamasa, dilakukan diruang tamu tepat di depan kamar anak Dandi. Dandi melintas dan mendengar pembicaraan yang berlangsung.

"Mungkin dia mendengar saat saya mengatakan sama saja bapak pandang enteng pak Pj kalau begini. Langsung anak Pj bilang memang kau memang pandang enteng bapakku. Langsungmi jalan masuk kamar. Melintas ji dia, itu ji saja dia bilang memang kau pandang enteng bapakku kalau seperti itu," ungkapnya.

Yohanis mengaku tidak mendengar kata kotor terucap dari Dandi. Sehingga, ia mengaku heran jika ada komentar yang mengatakan bahwa Dandi bicara tak pantas.

Dirinya menambahkan terkait pertemuannya dengan Kadis pendidikan, intinya mempertanyakan anggaran paket kegiatan yang tiba-tiba muncul 36 paket dan nilainya kurang lebih 10 miliar. Hal ini akan semakin membebani defisit yang dialami Kabupaten Mamasa saat ini.

"Nilainya sekitar 9,6 miliar. Ditambah biaya perencanaan dan pengawasan delapan persen (8%). Itumi yang membebani di perubahan," tambahnya.

Padahal lanjut dia, kesepakatan di Badan Anggaran bahwa jangan ada lagi penambahan, kalau perlu,bharus ada yang dikurangi agar angka defisit menurun.

"Terbukti setelah perubahan anggaran ada penurunan defisit. Nah baru saya tahu lagi ternyata ada penambahan anggaran," tutupnya.***

Editor: Wahyuandi

Tags

Terkini

Terpopuler