Network
LintasSulbar.com - Jelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, Jaringan Gusdurian Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), mengajak masyarakat menciptakan Pemilu Damai. Hal itu bertujuan agar Pemilu berjalan sesuai tujuan demokrasi.
Koordinator Jaringan GUSDURian Mamasa, Rionugraha mengungkapkan, Jaringan GUSDURian bergerak di rana non politik praktis dan tetap konsisten berjuang di ruang demokrasi demi terwujudnya inklusi sosial, ekonomi dan politik.
Kata Rio, sapaan Rionugraha, jaringan GUSDURian berpolitik, namun bukan politik praktis atau politik lima tahunan melainkan politik kemaslahatan masyarakat.
Baca Juga: Hadir di Pembukaan Akreditasi Puskesmas Rantebulahan Timur, Pj. Bupati Mamasa: Wajib Kita Dukung
"Saat ini Indonesia menuju pesta demokrasi baik itu Pemilu maupun Pilkada. Di era revolusi industri 4.0 saat ini, kita diperhadapkan dengan berbagai kemajuan diantaranya teknologi, informasi dan komunikasi," tutur. Rio.
Karenanya lanjut dia, sebagai makhluk yang menjalani proses peradaban, kemajuan tersebut merupakan tantangan sosial dan kultur yang seharusnya dimanfaatkan dengan benar.
Masih Rio, kemajuan digitalisasi merupakan bagian dari era bonus demografi dan revolusi industri 4.0 yang kemudian dijadikan sebagai alat praktik dan strategi politik. Hal ini berpusat pada eksploitasi aspek-aspek identitas individu atau kelompok seperti suku dan agama untuk mobilisasi dukungan politik.
"Sebabnya, kami mengajak semua elemen masyarakat untuk menciptakan pemilu damai pada Pemilu Tahun 2024 mendatang, dengan bersatu teguh memerangi isu-isu identitas dan menghindari retorika kebencian dan informasi palsu serta menolak kampanye hitam," tutup Rio.***
