Network
LintasSulbar, Mamasa - Keluarga Korban Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang menjadi korban pembunuhan setahun lalu di Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) turun ke jalan melakukan demonstrasi. Mereka menutup total akses jalan di depan Polsek Aralle, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja pihak kepolisian.
Keluarga korban datang menuntut keadilan yang seolah-olah diabaikan pihak kepolisian, sehingga sampai saat ini peristiwa berdarah yang menewaskan sepasang suami istri di Kelurahan Aralle setahun lalu tak kunjung terungkap.
Bukan datang dengan belasan orang saja, tetapi kedatangannya disertai dengan massa sekitar 300 orang. Sehingga, tepat di depan Polsek Aralle jalan poros Mamuju-Mamasa tertutup total.
Sehingga, bagi pengendara yang hendak melintas di jalur tersebut, agar ditunda sejenak. Sembari menunggu aksi unjuk rasa yang dilakukan keluarga almarhum Porepadang dan istrinya Sabriani selesai.
Berdasarkan orasi yang disampaikan sili berganti, massa unjuk rasa tidak akan membubarkan diri, sebelum mendapat jawaban jelas dari Polda Sulbar, terkait progres penanganan kasus tersebut.
Sebab, mereka meminta kehadiran Kapolda di Polsek Aralle.
Baca Juga: Buntut Peristiwa Berdarah di Aralle Mamasa Tak Kunjung Terungkap, Keluarga Korban Demo Polisi
Sebelumnya ditegaskan, massa tidak akan bubar sebelum ditemui oleh Kapolda Sulawesi Barat dan menjelaskan sejauh mana proses penanganan kasus tersebut, kemudian meminta solusi dan kendala apa yang dialami oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Keluarga Korban Kibarkan Bendera Hitam di Aralle Tanda Matinya Penegakan Hukum di Mamasa
